Minggu, 18 Januari 2009

huW Qt HRus pDuli MA yang MUda

Sebuah Program yang Berperspektif Remaja
Program pencegahan narkoba dan HIV/AIDS salama ini lebih berfokus pada taktik menakut nakuti, toleransi nol pada narkoba, dan "katakakan saja tidak (jusf say no)". Para remaja seringkali tidak serius menerima informasi tentang narkoba dan HIV/AIDS serta meragukan kebenaran informasi yang diperolehnya. Meskipun pengembangan program pencegahan narkoba dan HIV/AIDS sudah dilakukan, sangat sulit mengetahui cara yang mana, jika ada, yang lebih berhasil dibandingkan yang lain.
Ternyata asumsi yang kita pakai bahwa dengan melebih-lebihkan risiko akan menghalangi mereka mencoba, kenyataannya tidak sepenuhnya benar. Masih banyak yang terus menggunakan narkoba dan kemudian terinfeksi HIV. Kita lupa bahwa bagi mereka yang sudah menggunakan, gertakan dengan melebih-lebihkan resiko tidak cukup manjur.
Jika kita ingin mengembangkan sebuah program kampanye yang 'dekat' dengan remaja maka hal yang perlu kita lakukan adalah mengetahui kelompok sasaran dan karakteristiknya, lalu memutuskan sikap dan perilaku apa yang ingin dirubah dari kelompok sasaran tersebut. Setelah itu, baru dilanjutkan dengan mengembangkan pesan menarik (sesuai dengan kebutuhan dan psikologis kelompok sasaran) yang dapat membuat kelompok sasaran mencapai hasil akhir yang dinginkan. Sangat menarik dan penting, jika kelompok sasaran terlibat langsung dalam merancang pesan kampanye yang akan dilakukan.
Beberapa hal penting yang perlu menjadi fokus perhatian kita jika ingin mengembangkan program kampanye berhasil:
• Apa pesan yang ingin disampaikan melalui program atau kampanye?
• Apakah pesan yang ingin disampaikan dapat dimengerti oleh kelompok sasaran?
• Apakah informasi yang diperlukan kelompok sasaran ada di dalamnya?
• Apakah hal ini cocok dengan situasi kehidupan kelompok sasaran?
• Apakah pesan yang dibuat rnendorong kelompok sasaran untuk berubah?
• Apakah pesan sudah sering dilihat atau didengar kelompok sasaran sehingga mereka jenuh dan bosan karenanya?
• Apakah disain dan rancangan kampanye yang dibuat menarik bagi kelompok sasaran?
Program harus mengakui kemampuan remaja untuk mengambil keputusan, memberikan jawaban yang arif mengapa harus melindungi diri dan teman sebaya, dan menekankan pentingnya sikap tidak berlebihan dan dilandaskan pada keadaan. Kurikulum atau informasi yang akan disampaikan harus cocok untuk usia tertentu, menekankan keikut-sertaan remaja serta bahan-bahan pendidikan (informasi) harus didasari pengetahuan yang objektif. Secara sederhana, ini adalah tangggung jawab orang tua dan guru untuk mengajak remaja dan memberikannya informasi yang dapat dipercaya agar mereka dapat mengambil keputusan yang bertanggung jawab, menghindari penggunaan narkoba, dan tetap bertahan aman dari HIV/AIDS.
Mangapa beberapa remaja mengarah ke narkoba dan perilaku berbahaya lainnya ketika rekan sebaya yang tumbuh dalam lingkungan yang sama, menentang cara kecanduan dan infeksi HIV yang berbahaya?
Kita mendengar alasan mengenai kekerasan, kemiskinan, kurang menghargai seksualitas, kegagalan di sekolah. Tetapi kenyataannya adalah banyak remaja mengalami kekerasan di rumah, namun tidak menengok ke narkoba dan perilaku berisiko terinfeksi HIV.
Memahami kondisi ini, sangat penting sebagai landasan strategis bagi kita untuk mengembangkan sebuah program kampanye narkoba dan HIV/AIDS berperspektif remaja, dimana hak asasi diakui, kondisi psikologis dipertimbangkan kebutuhan diperhatikan, dan proses diperhitungkan.
Begitu juga dengan fenomena narkoba dan HIV/AIDS sehubungan dengan prograrn kampanye penanggulangan yang akan kita rancang. Nilai nilai ini lebih baik dipelihara dalam masyarakat yang penuh perhatian dan mendukung. sekolah-sekolah, lernbaga keagamaan, organisasi rnasyarakat, siapapun, punya peranan yang berarti.
Masalah narkoba hanya dapat dihadapi sepenuhnya ketika "kita", bukan "mereka", meneliti kehidupan, nilai-nilai dan prioritas kita sendiri. Sebagai orang tua, politisi, guru dan perawat, kita semua mempunyai tanggung-jawab untuk menentukan “macam” masyarakat seperti apa yang kita inginkan untuk anak dan cucu kita
Menyalahkan korban, menghukum pecandu, adalah tanggapan enteng terhadap masalah kita bersama. Jika kita ingin menyelamatkan saudara kita, kita semua harus menunjukkan kepada mereka bahwa kita peduli.
Kita tak punya banyak waktu, apa yang kita pahami tentang fenomena ini dan dengan cara bagaimana kita bisa dan akan berkontribusi. Jika selama ini kita belum mengerti, bukan salah siapa-siapa, mungkin karena kita belum slap. Pertanyaan berikutnya adalah 'Kapankah kita akan slap?". Tidak usah mencari jawaban kemana mana, karena jawabannya ada di dalam hati kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

hai...yman 2 koment aku yah...